Jumat, 30 Januari 2015

PERUBAHAN FISIOLOGI YANG TERJADI PADA TUBUH SEORANG WANITA HAMIL





PERUBAHAN FISIOLOGI YANG TERJADI PADA TUBUH SEORANG WANITA HAMIL

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul PERUBAHAN FISIOLOGI YANG TERJADI PADA TUBUH SEORANG WANITA HAMIL“ ini dapat terselesaikan.
            Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Dra.Hj.Suaidah Lubis,SST,.M.Si yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami memohon saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun.
           
                                                                                   
Tebing Tinggi,  September 2014

                                                                                                                                                                        Penulis

                                                                      

















BAB I
( PENDAHULUAN )


1.      Latarbelakang penulisan

Tahap perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dan sel ovum yang dikenal dengan proses fertilisasi. Saat ejakulasi pada hubungan seksual akan mengeluarkan satu sendok teh cairan semen yang mengandung 200 sampai 500 juta sperma ke bagian forniks vagina dan di sekitar porsio pada waktu koitus. Sperma bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba.
 Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat berhubungan. Kemudian sperma akan mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom. Setelah dekat dengan oosit, sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat-zat dari corona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan corona radiata.
 Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan corona radiata dan membantu sperma melewati zona pellucida untuk mencapai ovum. Setelah sel sperma mencapai oosit, terjadi reaksi zona dimana sperma dan ovum akan berada di dalam suatu membran. Pembelahan meiosis kedua oosit selesai dan nukleus ovum menjadi pronukleus wanita. Kepala sperma membesar dan menjadi pronukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi. Nukleus-nukleus akan menyatu dan kromosom bergabung, sehingga dicapai jumlah diploid.
Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot. Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya, disebut blastomer. Dalam 3 hari zigot menghasilkan 16 sel berupa bola padat yang disebut morula. Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel-sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblas sampai plasenta). Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6, di rongga sela-sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga blastokista.
Pada stadium ini zigot disebut berada dalam stadium blastula atau pembentukan blastokista. Massa padat bagian dalam berkembang menjadi embrio dan amnion, sedangkan bagian luar yang mengelilingi rongga, disebut trofoblas berkembang menjadi korion ( bagian embrionik plasenta).
Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai ke-7) zigot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir di bawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofobas zigot tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi). Setelah implantasi bagian endometrium disebut desidua.
 Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis, disitu plasenta akan dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis.

II. Tujuan Penulisan Makalah
1.      Tujuan Umum : sebagai ilmu pengetahuan
2.      Tujuan Khusus
a.       Pembimbing dalam proses belajar mengajar
b.      Apa saja fisiologi kehamilan
c.       Mengetahui cara bagaimana beradaptasi fisiologi kehamilan

III. Rumusan Masalah
1.      Perubahan fisiologis kehamilan
2.      Adaptasi fisiologi kehamilan
















BAB 2
PEMBAHASAN

1. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
Uterus
1.      terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus
2.      terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan
3.      pengaruh hormon estrogen dan progesteron :
·         Hipertrofi dan dilatasi otot
·         Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus
·         Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena
·         Dinding uterus semakin lama semakin menipis
·         Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan bertambahnya umur kehamilan
Serviks     
·         terjadi perlunakan
·         mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap infeksi
·         estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick
·         prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks
·         effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir
Vagina
·         jaringan otot mengalami hypertrofi
·         terjadi peningkatan vaskularisasi
·         peningkatan pengeluaran pervaginam
Vulva
·         vaskularisasi meningkat
·         warna menjadi lebih gelap
Ovarium dan Tuba falopii
·         ovulasi berhenti selama kehamilan
·         pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam ovarium
·         tuba fallopii mengalami hipertrofi
·         epitel mukosa menjadi gepeng
2. PAYUDARA
  • Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar
  • Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar
  • Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal
  • Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter maksimal 7 cm
  • Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum
Perubahan mammae selama kehamilan
Umur kehamilan (minggu)
Perubahan
3-4 minggu
6 minggu
8 minggu
8 minggu
12 minggu
16 minggu
Rasa penuh pada payudara
Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae
Kelenjar montgomery mulai tampak
Penggelapan disekitar areola dan putting
Colostrum sudah mulai dikeluarkan



3. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN/HORMON
  • Adenohypophysis (membesar sebesar 50% dan produksi hormon pertumbuhan meningkat)
  • Neurohypophysis (oksitosin)
  • Hormon ovarium (estrogen, progesteron dan relaksin)
  • Hormon-hormon sel trofoblast (HCG untuk mencegah degenerasi corpus luteum)
  • Hormon plasenta
  • HCG
  • Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot uterus dan membuat sensitif terhadap oksitosin, menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus payudara, pertumbuhan puting susu, hiperpigmentasi)
  • Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)
  • Human placental lactogen/HPL (meningkatkan metabolisme untuk nutrisi fetus terutama metabolisme glukosa dan lemak
  • Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel. Sedangkan pengaruh khususnya :
    • Menyebabkan penebalan dari nedometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi
    • Menyebabkan hipertrofi (pelebaran pada otot) dari dinding uterus dan hiperplasia (peningkatan ukuran pembuluh darah) serta lymphatic yang meningkatkan vaskularisasi, kongesti (penimbunan jumlah darah atau lendir yang berlebih dalam organ tubuh) dan edema (pembengkakan). Perubahan-perubahan ini mengakibatkan : tanda chadwick (perubahan warna serviks menjadi biru lipid, tanda goodel (vagina melunak), tanda hegar (istmus tidak teraba).
    • Hipertrofi dan hiperplasia otot-otot uterus
    • Hipertrofi dan hiperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh darah
    • leucorrhea, mimisan, hidung tersumbat, ginggivitis, mual pada awal kehamilan
  • Pengaruh progesteron secara umum adalah peningkatan sekresi dan mengendurkan otot-otot polos. Sedangkan pengaruh khusus diantaranya adalah :
    • Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berinflantasi
    • Mengendurkan otot-otot halus yang berakibat : meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik, meningkatkan gastric reflux karena relaksasi cardiac spinchter yang menyebabkan rasa panas pada perut, penurunan motilitas (gerakan usus melambat) gastro intestinal yang menyababkan terjadinya konstipasi (susah BAB), pembuluh arteri dan dinding vena relaksasi dan dilatasi yang meningkatkan kapasitas vena dan menambah resiko terjadinya hemoroids/wasir.
    • Menjaga peningkatan suhu basal ibu
    • Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara
    • Dengan hormon relaksin dapat melembutkan/mengendurkan jaringan ikat, ligamen-ligamen dan otot-otot yang mengakibatkan sakit punggung dan nyeri ligamen
4. PERUBAHAN SISTEM KEKEBALAN
  • Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan karena adanya peningkatan resiko infeksi
5. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
  • BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
  • Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
  • Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh progesteron
  • Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan
  • Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan
6. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN
  • Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus
  • Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan  waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama
  • Penyerapan makanan meningkat
  • Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid
  • Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati)
  • Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)


7. PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
  • Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis karena pengaruh hormonal
  • Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian bawah
8. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER
  • Peningkatan curah jantung pada kehamilan 16 minggu sekitar 40-50% dari biasanya
  • Peningkatan volume darah 25-30%, sel darah merah bertambah 20% yang menyebabkan hemodilusi
  • Denyut nadi meningkat
  • Cardiac output meningkat karena adanya peningkatan volume darah
  • Terdapat sedikit peningkatan tekanan darah sampai umur kehamilan 30 minggu
  • Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises vena dan sering hemoroid
  • Posisi terlentang menyebabkan terjadinya supine hypotensi syndrome
9. PERUBAHAN SISTEM INTEGUMEN/KULIT
  • Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan muka (chloasma)
  • Linea alba menjadi linea nigra
  • Muncul striae gravidarum
10. PERUBAHAN SISTEM METABOLISME
  • Terjadi perubahan metabolisme
  • Metabolisme basal meningkat
  • Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan janin
  • Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
  • Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik koloid interstisial
11. NUTRISI DAN DIET
  • Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan uterus, plasenta, payudara. Sangat penting untuk material herediter, pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga jumlah yang adekuat sangat diperlukan
  • Karbohidrat merupakan penyedia energi untuk sel-sel pada tubuh, simpanan energi (glikogen pada plasenta) untuk pertumbuhan fetus sehingga dibutuhkan asupan karbohidrat yang besar untuk energi
  • Lemak, konsenterasi lipid dan kadar kolesterol lipoprotein meningkat sebagai energi untuk ibu dan janin
  • Mineral, kebutuhan zat besi meningkat, kadar kalsium dan magnesium menurun
  • Vitamin, berfungsi untuk mengaktifkan enzim dalam tubuh sehingga suply vitamin dalam diet harus  adekuat
12. DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
  • Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu, mencapai maksimum pada 30-34 minggu sampai dengan persalinan
  • Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu
  • WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi
  • Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal
  • Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen (I, VII, VIII, IX, X), menurunnya faktor XI dan XII, sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah
13. PERUBAHAN BB DAN IMT
  • Suatu metode untuk mengetahui penambahan BB optimal
  • Untuk rekomendasi penambahan BB
  • IMT BB(Kg)/ (TB(m))2
  • Kategori BMI, rendah (BMI < 19,8) 12,5 s/d 18, normal (BMI 19,8-26) 11,5 s/d 16, tinggi (BMI > 26-29) 7 s/d 11,5
  • 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
  • 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
  • Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :

Berat badan (kg)
Janin
Plasenta
Cairan amnion
Peningkatan berat uterus
Peningkatan berat payudara
Peningkatan volume darah
Cairan ekstra seluler
Lemak
3-4
0,6
0,8
0,9
0,4
1,5
1,4
3,5
Total
12,5 kg

14. PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
  • Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit saluran respirasi
  • Perubahan mukosa saluran respirasi
  • Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar
  • Pernafasan menjadi lebih pendek dan dalam (frekuensi 14-15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen
  • Peningkatan konsumsi oksigen
  • Progesteron menyebabkan hiperventilasi
  • Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis
15. PERUBAHAN SISTEM PERSYARAFAN
  • Gangguan pada efisiensi tidur
  • Masalah pada pemusatan perhatian dan memori

Hormon Yang Mempengaruhi Kehamilan
1. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormon HCG terdeteksi 8-9 hari setelah pembuahan dan merupakan dasar dari tes kehamilan. Sekresi hormone ini dapat diukur,segera setelah blastokista berimplantasi dalam endometrium. Kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam hingga kehamilan 6 minggu.
a. Fungsi
1. Untuk mempertahankan corpus luteum dan mencegah mentruasi selama kehamilan
2. Memiliki fungsi yang sama dengan LH yang disekresikan kelenjar hipofisis yang menyebabkan meningkatnya estrogen dan progesterone.
3. Merangsang testosterone
b. Dampak
Morning sick (mual-mual) karena akibat dari tingginya kadar HCG dalam darah meningkat.
2. HCS (Human Chorionic Somatomammotropin)
Merupakan hormone plasenta yang baru ditemukan. Hormon ini merupakan protein dengan berat molekul 38.000 yang mulai disekresikan oleh plasenta kurang lebih minggu kelima kehamilan. Sekresi HCS meningkat secara progresif selama masa kehamilan
a. Fungsi
1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan nutrisi bagi ibu dan janin
2. Proses laktasi
3. Membantu menurunkan sensitive insulin
4. Sebagai hormone pertumbuhan
b. Dampak
1. Penurunan glukosa oleh ibu sehingga membuat jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus lebih besar.
2. Meningkatkan pelepasan asam lemak dari cadangan lemak ibu sehingga menyediakan sumber energy pengganti untuk metabolism ibu.
3. HPL (Human Placental lactogen)
Merupakan hormon yang dihasilkan oleh plasenta. Hormon ini merupakan hormone protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolism karbohidrat dan lemak.Hormon ini produksinya terus naik pada saat matang mencapai 2 gram/hari.
a. Fungsi
1. Penting dalam memproduksi ASI
2. Mirip dengan hormone pertumbuhan
b. Dampak
1. Bersifat diabetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamil mengalami kenaikan.
2. Membuat rasa sakit dan ngilu pada putting ketika disentuh.
3. Memperbesar payudara
4. Pituitary Gonodotropin
Yang termasuk dalam Pituitary Gonadotropin yaitu FSH dan LH. FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan, karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
5. Prolaktin
Prolaktin termasuk hormone Pituitary Gonodotropin. Produksi prolaktin pada saat kehamilan meningkat sebagai dari kenaikan sekresi estrogen.Sekresi air susu dihambat oleh estrogen di tingkat target organ. Berasal dari hipofisis.
a. Fungsi
Memperbesar payudara untuk merangsang produksi ASI.
6. MSH( Melanocyte Stimulating Hormone)
Hormon ini merangsang kulit untuk menghasilkan pigmen dan kadarnya meninggi selama kehamilan. Meningginya kadar hormone ini dapat membuat ibu hamil mengalami pigmentasi atau hitamnya kulit di bagian tertentu, biasanya pada leher Mommy.
7. Tiroksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertrofi hingga 50% dan produksi T4 meningkat . Tetapi T4 bebas relative tetap karena thyroid binding globulin meninggi. (kusmiyati,2008)
Peningkatan produksi hormon tiroksin juga disebabkan oleh efek tirotropin HCG dan juga oleh sejumlah kecil hormone perangsang tiroid khusus yaitu human chorionic tyrotropin yang disekresi oleh plasenta.
8. Parathormon
Kelenjar paratiroid membesar selama masa kehamilan, khususnya jika ibu mengalami defisiensi kalsium dalam makanannya. Pembesaran ini menyebabkan absorbs kalsium dari tulang ibu, sehingga mempertahankan kadar kalsium normal ketika fetus mengambil kalsium untuk osifikasi tulangtulangnya sendiri. Sekresi hormone paratiroid semakin meningkat setelah kelahiran bayi pada masa laktasi
9. Insulin
Produksi Insulin meningkat sebagai akibat dari peningkatan estrogen,progesterone, dan HPL.
10. Aldosteron,rennin,Angiotensin
Jika hormone-hormon tersebut naik maka akan terjadi kenaikan volume intravasikuler. Aldosteron dan estrogen yang meningkat dapat menyebabkan retensi cairan ginjal. Sumsum tulang juga menjadi sangat aktif menghasilkan eritrosit tambahan serta kelebihan volume cairan sehingga menimbulkan pembengkakan pada daerah ekstremitas bawah.
11. Relaksin
Merupakan hormone tambahan yang disekresikan oleh corpus luteum.
a. Fungsi
1. Untuk melunakkan serviks sebagai persiapan dilatasi serviks saat persalinan.
2. Untuk melemaskan jaringan ikat antara tulang panggul sebagai persiapan untuk persalinan.
12. Oksitoksin
Fungsinya:
1. Berfungsi pada saat persalinan
2. Terjadi peningkatan reseptor oksitoksin dalam otot rahim sehingga dapat menimbulkan kontraksi
3. Meningkatkan pembentukan prostaglandin sehingga persalinan dapat berlangsung lancer.




















BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan    :
a. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Beberapa organ mempunyai fungsi ganda: organ-organ tersebut menghasilkan hormon dari banyak sel-sel dan substansi lain dari yang lain (misalnya pankreas, menghasilkan insulin dan glukagon, dua hormon, dan juga cairan pancreas).
b.  Organ endokrin pada manusia terdiri atas : kelenjar hipofisia, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, dan kelenjar pangkreas.


Saran              :
                 
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca.









Daftar pustaka

Bobak, dkk. 2001. Buku Ajar: Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Farren, Helen. 2001. Perawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC
Jones, Derek Llewellyn. 2002. Dasar-Dasar Obstetri & Ginekologi Edisi 6. Jakarta : Hipokrates
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Buku Ilmu kebidanan. Jakarta : yayasan bina pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

licu

licu
q